MENYAMPAIKAN IDE MELALUI ANEKDOT
PETA KONSEP
Kompetensi Dasar :
1. Mengevaluasi teks anekdot dari aspek makna tersirat
2. Mengkonstruksi makna tersirat dalam sebuah teks anekdot baik lisan maupun tulisan
Ringkasan :
- Andekdot adalah cerita singkat dan lucu yang digunakan untuk menyampaikan kritik melalui sindiran lucu terhadapkejadian yang menyangkut orang banyak atau prilaku tokoh publik.
- Isi anekdot adalah sindiran dan kritikan terhadap kejadian yang menyangkut orang banyak atau perilaku tokoh publik
- Fungsi komunikasi teks anekdot adalah untuk menyampaikan kritik terhadap kejadian yang menyangkut orang banyak atau perilaku tokoh publik.
- Struktur teks anekdot adalah abstraksi, orientasi, kritis, reaksi, dan koda
- Ciri kebahasaan teks anekdot adalah sebagai berikut:
- menggunakan kalimat yang menyatakan masa lalu;
- menggunakan kalimat retoritas
- menggunakan konjungsi yang menyatakan hubungan waktu dan konjungsi yang menyatakan hubungan sebab-akibat;
- menggunakan kata kerja aksi;
- menggunakan kalimat seru.
Mengidentifikasi Struktur Teks Anekdot
Anekdot memiliki struktur teks yang membedakannya dengan teks lainnya. Teks anekdot memiliki struktur abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, dan koda.
- Abstraksi merupakan pendahuluan yang menyatakan latar belakang atau gambaran umum tentang isi suatu teks.
- Orientasi merupakan bagian cerita yang mengarah pada terjadinya suatu kiris, konflik, atau peristiwa utama. Bagian inilah yang menjadi penyebab timbulnya krisis.
- Krisis atau komplikasi merupakan bagian dari inti peristiwa suatu anekdot. Pada bagian krisis itulah terdapat kekonyolan yang menggilitik dan mengundang tawa.
- Reaksi merupakan tanggapan atau respons atas krisis yang dinyatakan sebelumnya. Reaksi yang dimaksud dapat berupa sikap mencela atau menertawakan.
- Koda merupakan penutup atau simpulan sebagai pertanda berakhirnya cerita. Di dalamnya dapat berupa persetujuan, komentar, ataupun penjelas atau maksud dari cerita yang dipaparkan sebelumnya. Bagian ini biasanya ditandai oleh kata-kata, seperti itulah, akhrinya, demikianlah. Keberadaan koda bersifat opsional; bisa ada ataupun tidak ada.
0 komentar:
Posting Komentar