Kelas XI. IPS



Menemukan Pokok-Pokok Isi Sambutan/Khotbah


Tujuan Pembelajaran:
Siswa dapat memahami isi khotbah melalui kegiatan menyimak dan membuat ringkasan yang baik.

Pengertian sambutan / khotbah :
Sambutan adalah salah satu jenis pidato yang memuat suatu rangkaian kalimat yang disampaikan secara tertulis maupun secara lisan dalam menyambut suatu acara atau kegiatan yang akan dilaksanakan. Dalam suatu kegiatan yang melibatkan beberapa orang, baik secara resmi ataupun tidak resmi, biasanya sambutan disampaikan oleh seseorang yang ditunjuk untuk hal itu. 
Sedang Khotbah merupakan salah satu jenis pidato yang menguraikan ajaran agama. Khotbah bersifat keagamaan. Khotbah disampaikan oleh pemuka agama. Oleh karena itu, khotbah dapat Anda dengarkan dalam acara keagamaan.

Pokok-pokok isi sambutan / khotbah :
  1. Pembukaan dengan salam pembuka
  2. Pendahuluan yang sedikit menggambarkan isi
  3. Isi atau sambutan/khotbah secara sistematis
  4. Penutup (kesimpulan, harapan, pesan, salam penutup)
Latihan dibawah ini silahkan di salin ke dalam Buku Tulis dan Materi di atas :
  1. Simak sambutan atau khotbah!
  2. Tuliskan pokok-pokok isi sambutan tersebut ke dalam beberapa kalimat!
  3. Sampaikan secara lisan ringasan sambutan khotbah
  4. Tanggap ringkasan isi sambutan atau khotbah yang dibuat temanmu!


Sambutan dan Khotbah Bahasa Indonesia
Sambutan merupakan salah satu jenis pidato yang dikemukakan pada awal acara tertentu. Misalnya, perpisahan sekolah, lomba, atau kongres. Sambutan disampaikan oleh seseorang yang memiliki jabatan atau kedudukan tertentu. Sambutan dapat Anda dengarkan dalam acara yang diselenggarakan oleh sekolah atau tempat tinggal Anda.

Khotbah merupakan salah satu jenis pidato yang menguraikan ajaran agama. Khotbah bersifat keagamaan. Khotbah disampaikan oleh pemuka agama. Oleh karena itu, khotbah dapat Anda dengarkan dalam acara keagamaan.

Anda dapat memahami isi sambutan atau khotbah dengan melakukan langkah -langkah berikut.
1.  Mendengarkan isi sambutan atau khotbah dengan saksama.
2.  Mencatat pokok isi sambutan atau khotbah.
a.   Pembukaan meliputi:
1)    ucapan puji syukur,
2)    ucapan terima kasih, dan
3)    tujuan.
b.  Isi meliputi:
1)    latar belakang materi atau permasalahan,
2)    uraian materi pokok.
c.  Penutup meliputi:
1)    kesimpulan,
2)    harapan-harapan,
3)    permohonan maaf, dan
4)    permohonan doa restu.

Anda dapat mengubah pokok-pokok isi sambutan atau khotbah menjadi paparan dengan mengikuti langkah-langkah berikut.
1.  Menemukan pokok-pokok isi sambutan atau khotbah.
2.  Menuliskan pokok-pokok isi sambutan atau khotbah menjadi kalimat.
3.  Menghubungkan pokok-pokok isi sambutan atau khotbah dengan menggunakan kata 
     penghubung.

Sebelum membuat sambutan, sebaiknya merancang dulu pokok-pokok isi sambutan. Pokok-pokok sambutan itu sendiri terbagi menjadi 3 bagian yaitu:
  1. Pendahuluan
  2. Bagian-bagian pendahuluan:
    • Salam
    • Kalimat mukadimah ( Pembukaan )
    • Kata sapaan : Dibuat secara sistematis, dari jabatan tertinggi hingga jabatan terendah.
    • Panjatan puji syukur
    • Ucapan terima kasih
    • Tujuan Kegiatan





  3. Isi Sambutan
    • Latar belakang kegiatan / permasalahan
    • Materi pokok

  4.   Penutup
    • Kesimpulan
    • Harapan-harapan
    • Permohonan maaf
    • Salam 
Dari pokok-pokok sambutan diatas, kita susun lagi secara sistematis. Dari pendahuluan hingga penutup. 




KEGIATAN 2 :

wawancara :
  1. 1. Wawancara dengan narasumber
Wawancara adalah suatu cara untuk mengumpulkan data atau memperoleh informasi dengan mengajukan pertanyaan langsung kepada narasumber atau otoritas.
Adapun tujuan wawancara adalah sebagai berikut:

  1. bahan informasi,misalnya berkaitan dengan masalah sosial,politik,ekonomi,dll
  2. bahan opini,misalnya pendapat dan tamggapan narasumber terhadap suatu masalah.
  3. bahan ceriat,misalnya untuk mendukung penulisan karya sastra.
  4. bahan biografi,misalnya riwayat hidup tokoh yang akan ditulis.
Wawancara berdasarkan pelaksanaannya dapat dibedakan menjadi sebagai berikut:
  1. wawancara terstruktur,yaitu wawancara yang dilaksanakan secara terencana dengan berpedoman pada daftar pertanyaan yang telah disiapkan.
  2. wawancara tidak terstruktur,yaitu wawancara yang tidak berpedoman pada daftar pertanyaan.
Wawancara memiliki 7 jenis,yaitu:
  1. wawancara bebas,yaitu wawancara yang susunan pertanyaannya tidak ditentukan lebih dulu dan pembicaraannya tergantung kapada suasana pembicara.
  2. wawancara terpimpin,yaitu wawancara dengan memakai daftar pertanyaan yang sudah disiapkan terlebih sebelumnya.
  3. wawancara individual,yaitu wawncara yang dilakukan seseorang dengan responden tunggal.
  4. wawancara kelompok,yaitu wawancara yang dilakukan terhadap sekelompok orang dalam waktu bersamaan.
  5. wawancara konferensi,yaitu wawancara antara seorang pewawancara dengan sejumlah responden atau sejumlah pewawancara dengan seorang responden.
  6. wawancara terbuka,yaitu wawancara yang berdasarkan pertanyaan yang tidak terbatas jawabannya.
  7. wawancara tertutup,yaitu wawancara berdasarkan pertanyaan yang terbatas jawabannya.
Tahap-tahap wawancara,yaitu:
  1. menentukan topik wawancara
  2. menentukan narasumber yand disesuaikan dengan topik wawancara.
  3. mengetahui identitas narasumber secara umum
  4. menghubungi atau mengkonfirmasi narasumber yang akan diwawancarai
  5. membuat garis besar atau daftar pertanyaan
  6. mempelajari masalah yang berkaitan dengan topik wawancara
  7. mempersiapkan alat Bantu untuk mencatat hasil wawancara
ketika wawancara dengan narasumber,ada beberapa hal yang perlu diperhatikan (etika/sopan santun), yaitu sebagai berikut:
  1. datang tepat waktu sesuai dengan perjanjian
  2. bersikap sopan santun,wajar dan ramah
  3. dahulukan pertanyaan yang ringan dan sederhana
  4. bertanya dengan kalimat yang jelas dan singkat sesuai dengan topik wawancara
  5. hindari pertanyaan yang bersifat pribadi
  6. mencatat hal-hal yang penting hasil wawancara dan menyimpulkannya sendiri
  7. jangan menyela apabila narasumber sedang berbicara
  8. selesai wawncara ucapkan terima kasih
  1. Merangkum Hasil Wawancara
Menyimak informasi dari kegiatan wawancara merupakan kegiatan yang bermanfaat karena dapat menambah wawasan terhadap topik yang diangkat.
Rangkuman atau ringkasan adalah penyajian singkat dari sebuah tulisan asli atau hasil pembicaraan dengan tetap mempertahankan urutan-urutan isi atau pernyataan-pernyataan sesuai dengan karangan atau pembicaraan aslinya,serta tetap sesuai denagn sudut pandng penulis karangan atau pembicara.

  1. Menulis Surat Kuasa
Surat kuasa adalah surat yang berisi pengalihan atau pelimpahan wewenang kepada seseorang untuk bertindak atau berhak bertindak atas nama pemberi kuasa tersebut.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat surat kuasa,yaitu sebagai berikut:

  1. ditulis diatas kertas segel atau kertas surat bermeterai, kecuali untuk surat kuasa yang sifatnya tidak begitu penting.
  2. pemberi kuasa maupun penerima kuasa harus sudah dewasa dan berada dalam kondisi jiwa dan tubuh yang sehat,serta tidak berada padasatu tekanan/paksaan.
  3. isi surat kuasa harus menjelaskan secara tegas perihal kedua belah pihak,baik yang memberi kuasa maupunyang meneima kuasa,seperti nama,alamat,usia,pekerjaan dan tanda tangan.
  4. hal yang dikuasakan, masa berlakunya surat kuasa, serta tanggal pembuatan surat kuasa harus tertera dengan jelas.
  5. kedua belah pihak harus menandatangani surat kuasa yang dibuat.
  1. Menganalisis Novel Indonesia
Novel merupakan jenis karya sastra prosa yang menceritakan sesuatu yang luar biasa dari kehidupan orang-orang atau tokohnya.Sebuah karya sastra termasuk novel dibangun oleh unsure-unsur pembangun, yaitu unsure intrinsik dan ekstrinsik.
Unsur intrinsik dalam karya sastra meliputi sebagai berikut:

  1. Tema,adalah gagasan pokok (ide) yang mendasari penulisan sebuah karya sastra.
  2. Amanat (pesan pengarang), adalah pesan yang disampaikan pengarang kepada pembaca karya sastra melalui karyanya.
  3. Alur atau plot, adalah rangkaian peristiwa yang saling berhubungan satu dengan yang lain dan membentuk cerita.
  4. Tokoh, adalah orang rekaan yang ada dalam imajinasi pengarang yang dituangkan kedalam cerita.
  5. Penokohan, adalah pelukisan gambaran yang jelas tentang watak dan bentuk fisik tokoh yang ditampilkan dalam sebuah cerita.
  6. Latar atau setting, adalah latar belakang peristiwa/kejadian yang terjadi dalam cerita/karya sastra. Latar dibedakan menjadi latar waktu,latar tempat dan latar sosial.
  7. Sudut pandang, adalah cara pengarang mengungkapkan ceritanya. Sudut pandng tebagi atas:
    1. Sudut pandang orang pertama pelaku utama. Pengarang menggunakan kata ganti orang pertama aku dan saya.
    2. Sudut pandang orang ketiga. Pengarang menggunakan kata ganti orang ketiga dia, ia atau nama orang.
    3. Sudut pandang campuran ku dan dia.
    4. Konflik, adalah pertentangan atau ketegangan yang terdapat dalam sebuah cerita karya satra. Konflik dibedakan menjadi:
      1. Konflik eksternal adalah konflik yang terjadi antara tokoh dan sesuatu diluar dirinya.
      2. Konflik internal adalah konflik antara tokoh dengan dirinya sendiri.
Unsur-unsur iekstrinsik, antara lain ssebagai berikut:
  1. Sikap, keyakinan, dan pandangan hidup pengarang.
  2. Latar belakang pengarang.
  3. Psikologi pengarang.
  1. Kebahasaan
Kata akibatnya dan dengan demikian disebut kata penghubung karena berfungsi menghubungkan kalimat dengan kalimat, sehingga kata tersebut akan memperjelas hubungan makna kalimat yang digabungkan.Jadi, kalimat yang diikuti dengan kata penghubung akibatnya dan dengan demikian menyatakan makan akibat dari apa yang diungkapkan dalam kalimat utama.
Selain kata penghubung akibatnya dan dengan demikian kata penghubung akibat yang lain adalah sehingga, sampai-sampai, maka, oleh karena itu, dan oleh sebab itu.

0 komentar:

Posting Komentar