Senin, 23 Juli 2018

BAB I Berdebat dengan Beragam Tema


Debat adalah kegiatan pertukaran pendapat mengenai suatu hal dengan saling memberi alasan untuk mempertahankan pendapat masing-masing.

Tujuan debat dari kedua kelompok adalah untuk mengeksplorasi alasan-alasan yang melatarbelakangi sudut pandang yang diungkapkan tentang suatu permasalahan.

Alokasi Waktu Rencana Kerja Harian :


RKH

Materi

Jam Pelajaran

1
Memahami Debat

4 JP
2
Mencatat Pendapat Narasumber dalam Debat

4 JP
3
Memahami Prinsip, Pembagian Peran, Langkah-langkah, dan Strategi dalam Praktik Debat

4 JP
4
Melaksanakan Praktik Debat sesuai dengan Tema

4 JP

Media dan Sumber Belajar : Laptop, Infocus, CD interaktif
Sumber Belajar: Buku Siswa Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas XI

Selasa, 23 Januari 2018

Laporan Diskusi

Apa itu Laporan Diskusi?

Laporan diskusi adalah sebuah laporan yang berisi informasi tentang output / hasil dari pertemuan ilmiah yang telah dilaksanakan dalam bentuk tertulis dengan format tertentu.
Laporan diskusi tidak hanya memuat mengenai hasil rumusan yang telah didiskusikan, tetapi juga memuat rincian-rincian mulai dari topik diskusi sampai pada lampiran peserta yang menghadiri diskusi.

Unsur-unsur Laporan Diskusi

Berikut ini adalah hal-hal yang perlu dimasukkan dalam laporan hasil diskusi:
  1. Topik permasalahan yang menjadi bahan diskusi
  2. Tujuan diadakannya diskusi
  3. Pelaksanaan diskusi
  4. Peserta diskusi
Adapun ulasan yang dideskripsikan adalah mengenai hal-hal di bawah ini:
  1. Narasumber yang menyampaikan pokok pikiran mengenai masalah yang sedang didiskusikan, pemakalah, atau pemrasaran yang menyampaikan makalah yang sudah dibuat sebelumnya, atau juga panelis.
  2. Moderator yang memimpin jalannya diskusi
  3. Penulis atau notulis; seorang yang bertugas mencatat jalannya diskusi mulai dari pertanyaan, pendapat, sanggahan, serta tanggapan terkait topik masalah yang sedang dibahas dalam diskusi
  4. Peserta diskusi

Kerangka Laporan Diskusi

Setelah mengetahui apa saja unsur-unsur yang harus ada dalam laporan diskusi, sekarang akan dibahas mengenai kerangka laporan diskusi yang benar.

Laporan diskusi yang benar terdapat poin-poin berikut ini:

BAB I: Pendahuluan
Pada bab pendahuluan ini berisi beberapa poi
  • Pokok materi diskusi
Di bagian ini ditulis rangkuman catatan / uraian dari pembahasan yang dilakukan oleh narasumber ketika dia menyampaikan gagasan dan / atau pokok permasalahan yang akan didiskusikan.
  • Pokok pikiran dari peserta ramu pendapat (apabila diskusi berbentuk diskusi ramu pendapat)
  • Pokok pikiran dari panelis dan tanggapan peserta diskusi (apabila diskusi berbentuk diskusi panel)
  • Gagasan utama dalam makalam yang disajikan pemakalah dan pembandingnya (bila ada)
  • Pertanyaan yang disampaikan oleh peserta diskusi beserta tanggapan / jawaban yang disampaikan oleh narasumber / pemakalah / panelis terhadap pertanyaan peserta tersebut.
BAB III: Simpulan
Di bagian simpulan ditulis hasi dari diskusi yang sudah dilakukan dan diolah berdasarkan pokok-pokok pemikiran dalam makalah yang bisa berupa:
  • Gagasan utama yang disajikan oleh pemakalah maupun pembanding, serta tanggapan dari peserta diskusi (apabila diskusi berbentuk simposium, seminar, atau lokakarya)
  • Pokok pikiran dari panelis dan tanggapan dari peserta
  • Pokok pikiran dari peserta ramu pendapat.
Selain itu disertakan juga masalah-masalah yang belum bisa diselesaikan dalam diskusi bila ada, juga saran-saran tindak lanjut berdasarkan hasil diskusi.
BAB IV: Lampiran
Pada bagian terkahir ini dilampirkan hal-hal yang mendukung isi laporan seperti:
  • Makalah-makalah yang bersangkutan
  • Susunan acara diskusi
  • Panitia diskusi
  • Daftar hadir peserta
Adapun contoh laporan kegiatan yang lebih singkat bisa dibaca: 
yaitu,
  • Latar belakang pelaksanaan diskusi
  • Tujuan diskusi
  • Topik atau masalah yang didiskusikan
  • Tempat, waktu, dan peserta diskusi
BAB II: Uraian Diskusi
Pada bab uraian diskusi, dijelaskan mengenai alur kegiatan diskusi secara jelas dan informatif. Secara garis besar, bab ini berisi,

Contoh Laporan Diskusi Tentang Kesehatan

Berikut ini adalah contoh laporan diskusi singkat tentang kesehatan yang membahas bahaya narkoba untuk remaja di lingkungan kita beserta cara penganggulangannya.

 

LAPORAN HASIL DISKUSI
KELAS XI IPS 1 SMAN 1 KLARI
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Narkoba merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika, dan Bahan Adiktif. Kata Narkoba sangat familiar sekali digunakan oleh aparat penegak hukum seperti Polisi, BNN (Badan Narkotika Nasional), Jaksa, dan Hakim.
Indonesia sebagai Negara yang beradab, hari ini sedang digerogoti oleh permasalahan yang cukup serius, yaitu penyalahgunaan narkoba. Sudah bukan rahasia lagi bahwa obat-obatan terlarang tersebut akan merusak sel-sel otak yang sangat jelas bahayanya bagi ummat manusia. Selain itu penggunaan obat-obatan terlarang ini sering disalahgunakan oleh remaja-remaja Indonesia.
Maka diskusi ini diselenggarakan untuk mencari solusi terhadap permasalahan bangsa ini.

B. Tujuan
a. Menemukan solusi agar narkoba tidak disalahgunakan.
b. Mencari cara agar masyarakat teredukasi tentang bahaya narkoba.
c. Merumuskan strategi agar para generasi muda sibuk dengan hal positif.
“Bahaya Penyalahgunaan Narkoba bagi Remaja Indonesia”
Hari / tanggal   :Senin, 22 Januari 2018
Waktu               : 08:30 s/d 10.00 WIB
Tempat              : Lab. SMAN 1 Klari
Judul Makalah : Bahaya Narkoba
URAIAN DISKUSI

A. Pembukaan
Moderator membuka diskusi dengan membacakan CV narasumber / panelis / pemakalah lalu mempersilakannya untuk mempresentasikan makalah yang akan didiskusikan.
Nama Pemakalah: Arifudin
Biodata: (sebutkan biodatanya)

B. Penyajian
Pemakalah mempresentasikan materi mengenai bahaya narkoba terhadap remaja Indonesia secara garis besar. Inti dari makalah yang disampaikan adalah sebagai berikut:
a. Narkoba sebenarnya adalah obat, tetapi ketika disalahgunakan akan berakibat fatal
b. Masyarakat Indonesia belum teredukasi seluruhnya terhadap akibat yang bisa ditimbulkan narkoba
c. Remaja Indonesia yang memakai narkoba biasanya diawali karena coba-coba lalu kecanduan
d. Langkah-langkah yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi permasalahan narkoba

C. Tanya Jawab
Pertanyaan pokok:
a. Faiz Abdurrahman: Jika narkoba adalah obat untuk kesehatan, biasanya digunakan untuk apa?
b. Yunda Hofifah: Bagaimana kita selaku siswa SMA menghindari narkoba?
c. Fakhruddin Ar-Razi: Bagaimana cara membedakan zat adiktif dan yang tidak?

Jawaban dan diskusi:
a. Arifudin (penyaji): Ya benar sekali, beberapa di antaranya seperti LSD bisa mengobati ketergantungan, mengobati depresi dan menghilangkan sakit kepala. Ekstasi dapat mengurangi kecemasan, meringankan gejala parkinson, dan perawatan PTSD. Heroin bisa digunakan sebagai penghilang rasa sakit, bahkan termasuk penghilang rasa sakit terhebat di dunia.
Faiz (penanya): Tetapi kenapa jika ada kegunannya disebut obat terlarang?
Arifudin (penyaji): Karena banyak sekali yang menggunakan obat-obatan itu tanpa resep dari dokter. Obat-obatan itu dipakai di dunia medis dengan dosis tertentu, bukan untuk dikonsumsi secara bebas tanpa sepengetahuan dokter.
Faiz (penanya): Nah, justru itu. Apa yang membuat remaja seperti kita banyak yang terjerumus padahal sudah tahu bahayanya?
Arifudin (penyaji): bla … bla … bla (tuliskan semua tanya jawab yang terjadi)
b. (tuliskan jawaban dari penyaji lalu tanggapan dari penanya dan peserta lain)
c. (sama)
SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan
a. Narkoba sangat berbahaya sekali bila dikonsumsi tanpa resep dokter bahkan bisa menyebabkan kematian.
b. Remaja harus mengetahui bahaya-bahaya tentang narkoba
c. Remaja harus bisa mengedukasi masyarakat tentang bahaya narkoba dengan cara yang kreatif

B. Saran
(tuliskan kekurangan dari diskusi di sini)
LAMPIRAN

A. Makalah: Bahaya Narkoba bagi Remaja, Narkoba dalam Dunia Medis
B. Susunan acara diskusi: Pembukaan, penyajian, diskusi
C. Panitia diskusi: Moderator, notulis.
D. Daftar hadir peserta: jumlah peserta diskusi

 

 


 



 


 

Diskusi




Diskusi adalah pertukaran pikiran, gagasan, pendapat antara dua orang atau lebih secara lisan dengan tujuan mencari kesepakatan atau kesepahaman gagasan atau pendapat. Diskusi yang melibatkan beberapa orang disebut diskusi kelompok. Dalam diskusi kelompok diperlukan seorang pemimpin yang disebut ketua diskusi. Tugas ketua diskusi adalah membuka dan menutup diskusi, membangkitkan minat anggota untuk menyampaikan gagasan, menengahi anggota yang berdebat, serta mengemukakan kesimpulan hasil diskusi.
Diskusi yang melibatkan orang banyak dapat berupa diskusi panel, simposium, seminar, lokakarya, serta rapat kerja. Diskusi panel merupakan salah satu bentuk diskusi resmi yang dihadiri oleh orang banyak dan para panelisnya pun golongan cendekiawan (orang yang pandai) dalam bidangnya.
Pelaksanaan diskusi panel secara umum seperti berikut ini :
Pertama-tama moderator/pemandu diskusi membuka acara diskusi dengan menyampaikan tema yang dibahas. Kemudian, panelis/pembicara menyampaikan gagasannya, acara dilanjutkan dengan tanya jawab antara peserta dan panelis. Akhirnya, acara ditutup dengan simpulan yang disampaikan oleh moderator.
Dalam keterampilan berbicara perlu diperhatikan bahwa penggunaan bahasa tidak hanya mudah ditangkap, sopan, dan tidak menyinggung, tetapi juga mempermudah bertukar pikiran mengenai sesuatu masalah.
Berikut ini macam-macam diskusi.
a.      Diskusi Kelompok
Dalam diskusi ini perlu ada moderator, notulis, dan beberapa peserta yang sekaligus sebagai penyaji maupun penyanggah.
Penyaji tidak perlu menggunakan makalah atau kertas kerja. Pada akhir diskusi moderator menyampaikan hasil diskusi.
b.      Diskusi Panel
Diskusi ini biasanya digunakan untuk memperluas wawasan mengenai sesuatu masalah yang sedang hangat. Diskusi ini melibatkan beberapa pakar dari disiplin ilmu atau profesi yang berbeda untuk bertindak sebagai panelis/pembicara. Moderator bisa langsung bertanya kepada panelis untuk menggali pandangan/pendapat. Peserta diskusi diberi kesempatan untuk bertanya atau menanggapi/menyanggah pendapat para panelis. Pada akhir diskusi moderator menyajikan pokok-pokok pikiran hasil diskusi.
c.       Seminar
Bentuk diskusi ini digunakan untuk mencari kesepakatan/kesamaan langkah atau pandangan dalam menghadapi persoalan yang sifatnya formal, sehingga para perasaran menyiapkan kertas kerja/ makalah untuk disajikan. Para peserta diskusi diberi kesempatan untuk menanggapi ataupun menyanggah makalah tersebut. Pada akhir diskusi moderator menyampaikan hasil pemikiran.
d.       Simposium
Diskusi yang diselenggarakan untuk membahas prasaran-prasaran mengenai suatu pokok persoalan atau masalah.
e.       Lokakarya 
Lokakarya adalah diskusi atau pertemuan para ahli (pakar) untuk membahas suatu masalah di bidangnya.
f.       Kongres
Kongres adalah pertemuan para wakil organisasi (politik, sosial, profesi) untuk mendiskusikan dan mengambil keputusan mengenai suatu masalah.
g.      Konferensi
Konferensi adalah pertemuan untuk berunding atau bertukar pendapat mengenai suatu masalah yang dihadapi bersama.
Unsur-unsur Diskusi
Setiap unsur-unsur di dalam diskusi memiliki tugas dan peranannya masing-masing. Agar diskusi bisa berjalan dengan lancar maka setiap unsur diskusi harus menjalankan tugas dan peranannya tersebut dengan baik. Tugas unsur-unsur diskusi adalah sebagai berikut :
 1. Tugas Moderator/Pemimpin Diskusi
 a.
 Menyiapkan pokok masalah yang akan dibicarakan
 b.
 Membuka diskusi dan menjelaskan topik diskusi
 c.
 Memperkenalkan komponen diskusi terutama pembicara jika ada   unsur pembicara/penyaji
 d.
 Membuat diskusi menjadi hidup atau dinamis
 e.
 Mengatur proses penyampaian gagasan atau tanya jawab
 f.
 Menyimpulkan diskusi dan membacakan simpulan diskusi
 g.
 Menutup diskusi
 
 2. Tugas Pembicara
 a.
Menyiapkan materi diskusi sesuai topik yang akan dibahas
 b.
Menyajikan pembahasan materi atau menyampaikan gagasangagasan serta   pandangan yang berkaitan dengan topik diskusi
 c.
Menjawab pertanyaan secara objektif dan argumentative
 d.
Menjaga agar pertanyaan tetap pada konteks pembicaraan
 
 3. Tugas dan Peranan Notulis
 a.
 Mencatat topik permasalahan
 b.
 Waktu dan tempat diskusi berlangsung
 c.
 Mencatat jumlah peserta
 d.
 Mencatat segala proses yang langsung dalam diskusi
 e.
 Menuliskan kesimpulan atau hasil diskusi
 f.
 Membuat laporan hasil diskusi
 g.
 Mendokumentasikan catatan tentang diskusi yang telah dilakukan
 
 4. Peranan atau Tugas Peserta Diskusi
a..
 Mengikuti tata tertib dan aturan dalam diskusi
 b.
 Mempelajari topik/permasalahan diskusi
 c.
 Mengajukan pertanyaan, pendapat/sanggahan, atau usulan
 d.
 Menunjukkan solidaritas dan partisipasi
 e.
 Bersikap santun dan tidak emosional
 f.
 Memusatkan perhatian
 g.
 Turut serta menjaga kelancaran dan kenyamanan diskusi
Merumuskan Gagasan
Saat hendak mengungkapkan pendapat, usul, tanggapan, atau sekadar menginformasikan sesuatu, baik lisan maupun tertulis, kadang-kadang kita mengalami kesulitan dalam memulai. Sebetulnya banyak hal yang hendak disampaikan, namun ternyata tidak dapat keluar, atau kalaupun keluar susunannya tidak sistematis/teratur. Informasi yang hendak disampaikan tidak mudah dipahami. Untuk itu, gagasan yang hendak disampaikan perlu terlebih dahulu dirumuskan.
Cara merumuskan gagasan perlu memperkhatikan hal-hal sebagai berikut :
a.   Apa yang hendak disampaikan ?
b.   Untuk tujuan apakah kita menyampaikan hal tersebut ?
c.   Bagaimana kita menyampaikannya ?
d.   Bagaimana pemilihan kata sehingga  mempengaruhi struktur kalimat yang hendak kita gunakan ?
Tanggapan dalam Diskusi
Dalam berdiskusi kita dituntut untuk dapat menanggapi pembicaraan dengan tepat. Oleh karena itu, saat mengikuti diskusi kita harus:
1.      Mencatat pokok-pokok pembicaraan
2.      Mencatat hal-hal yang masih kita pertanyakan (hal yang kurang jelas)
3.      Mencatat masalah-masalah yang akan kita tanggapi dengan sanggahan.
Dari hasil catatan tersebut kita akan mempunyai bahan untuk menyampaikan dukungan, sangggahan, maupun kritikan kepada pembicara. Untuk menyampaikan suatu sanggahan yang baik hendaknya :
1.      Menggunakan alasan/argumen yang logis untuk memperkuat gagasan
2.      Didukung dengan fakta
3.      Menggunakan kalimat efektif
4.      Menggunakan bahasa yang santun (tidak menyinggung lawan bicara)
Perhatikan contoh tanggapan kasus dibawah ini !
Kasus :
Dalam sebuah rapat kita tidak setuju adanya pendapat tentang adanya rencana pembongkaran beberapa bangunan bersejarah yang berada di tengah kota. Kita juga bermaksud memberi solusi atas hal itu.
Perumusan tanggapan yang kurang tepat :
Ah pendapat itu, seperti adanya rencana pembongkaran tidak setuju saya. Sebaiknya rencana tersebut kalau kita masih akan melihat sejarah bangsa kita saya setuju rencana tersebut dibatalkan.
Perumusan tanggapan yang tepat :
Saya kurang sependapat jika alasan penataan kota mengakibatkan hancurnya bangunan bersejarah. Kita akan menjadi bangsa yang besar jika kita menghargai sejarah bangsa sendiri. Menurut pendapat saya, sebaiknya kebijakan tata kota ditinjau kembali tanpa harus mengorbankan nilai-nilai sejarah yang ada. Atau, dicarikan solusi yang lebih baik tanpa harus merusak nilai-nilai budaya yang ada.
Rangkuman Diskusi
     Rangkuman dapat disebut juga ringkasan. Rangkuman dapat diartikan sebagai bentuk pendek dari sebuah kegiatan. Rangkuman diskusi berisi ringkasan kegiatan dalam sebuah diskusi. Rangkuman diskusi ditulis dalam bentuk notulen diskusi. Isi notulen diskusi meliputi judul diskusi, pembicara diskusi, moderator, notulis, waktu diskusi, peserta diskusi, acara, dan kesimpulan. Format notulen diskusi adalah sebagai berikut :
NOTULEN DISKUSI
Judul diskusi             :………………………………………………………………………
          
Pembicara                 :………………………………………………………………………
Moderator                 :………………………………………………………………………
Notulis                      :………………………………………………………………………
Waktu dan Tempat   :………………………………………………………………………
Acara                        :……………………………………………………………………....
a.     
          Pembukaan               :………………………………………………………………………
(Pembukaan diskusi dilakukan oleh moderator. Isi pembukaan adalah penjelasan singkat tentang tata cara diskusi yang akan dilaksanakan.)
b.      Penyajian                 :………………………………………………………………………
(Bagian ini berisi rangkuman isi makalah yang diba-wakan oleh pembicara.)
c.      Tanya jawab            :………………………………………………………………………
(Bagian ini berisi tanya jawab yang dilakukan antara pembicara dengan peserta diskusi. Jalannya tanya jawab diatur oleh moderator.)
Kesimpulan              :………………………………………………………………………

Notulis
(nama)

Selasa, 16 Januari 2018

Materi Diskusi 1



A.   Pengertian Diskusi
      Kata diskusi berasal dari kata discussus (Latin) yang berarti bertukar pendapat. Diskusi pada umumnya bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang suatu masalah atau untuk memecahkan suatu masalah secara bersama-sama.  Berikut beberapa pengetian diskusi:
1.     Diskusi adalah bentuk komunikasi dua arah yang merupakan satu bentuk tukar pikiran atau pembicaraan   secara teratur dan terarah mengenai suatu masalah.
2.     Diskusi adalah suatu cara bertukar pikiran yang dilakukan melalui jalan musyawarah.
3.    Diskusi adalah bertukar pikiran mengenai suatu masalah yang sifatnya actual dan menyankut kepentingan  umumdan keputusan yang diambil secarah musyawarah.
 B.  Tujuan Diskusi
        1. Mendapatkan suatu pengertian tentang perbedaan dan kesamaan pendapat.
        2. Mengadakan kesepakatan
3.Memperoleh keputusan bersama mengenai suatu masalah
4.Belajar dari orang lain dari banyak hal
5.Menilai pendapat orang lain
6.Mengemukakan ide sendiri untuk diuji dan dinilai kebenarannya.

C.  Pihak-pihak yang yang terlibat dalam diskusi
      1.   Moderator                      :  pemimpin diskusi atu pengendali diskusi
      2.   Peserta (audience)        : satu kelompok atau dapat dibagi beberapa kelompok
      3.   Peninjau                         :  Penyelenggara atau pembina
      4.   Pengunjung                  :  pemerhati atau hanya sebagai penonton

F.  Syarat-Syarat Moderator  yang Baik
1.   Mengerti aturan diskusi
2.Ssabar, rendah hati, dan menguasai pendapat setiap pembicara
3.   Jujur, ramah dan tidak berat sebelah
4.   Dapat menghidupkan suasana diskusi
5.   Dalam memberikan tanggapan selalu bersifat obyektif

G.  Syarat-Syarat Peserta diskusi  yang Baik
1.Memenuhi aturan main diskusi
2.Memahami dan menguasai materi diskusi 
3.Aktif mengembangkan buah pikiran
4.Menghargai pendapat orang lain 
5.Menghindari fifat emosional
6.Berbicara dengan sopan dan jelas serta tidak berbelit-belit
7.Tidak takut dikritik dan berani melontarkan pikiran
8.Berani berpendapat dan berbicara dengan terbuka.
9.Aktif dari awal hingga selesai
10.   Tidak mengecewakan orang lain

H.  Tata Pelaksanaannya
      Dalam pelaksanaan diskusi kelompok, beberapa orang bertukar pikiran tentang masalah khusus untuk mencari pemecahannya.  Masalah yang yang didiskusikan harus dirumuskan sebaik-baiknya sehingga terbatas pada masalah yang kongkrit sehingga tidak ada beberapa masalah yang dibahas berulang-ulang atau  timpang tindih.  Seperti pada cara mengemukakan pendapat dalam diskusi berikut:
1.Menggunakan bahasa yang baik, logis dan masuk akal.
2.Harus langsung mengena pada pokok persolan.
3.Menghilangkan rasa emosional dan jangan memaksakan kehendak pendapanya harus diterima.
4.Materi pembicaraaan jangan menjatuhkan orang lain atau menjelekkan orang lain.
5.Dalam mengemukakan pendapat merupan solusi bukan menambah permasalahan.

      Berikut contoh kata yang dapat digunakan untuk menyangga pendapat  yang baik:
1.Kurang sependapat
2.Kurang dapat diterima
3.Perlu ditinjau kembali
4.Belum sesui dengan pokok permasalahan
5.Kurang sesuai
6.Mungkin ada pendapat yang lain
    Berikut contoh kata yang dapat digunakan untuk menerima pendapat  yang baik:
1.Pendapat anda sesuai dengan tujuan
2.Saya setuju
3.Pendapat anda sangat bagus
4.Pendapat anda obyektif
5.Pendapat anda merupakan solusi terbaik

I.  Bentuk-Bentuk Diskusi
     
Ditinjau dari tujuan dan cara pencapaiannya, diskusi dapat dibedakan melalui bentuk-bentuk diskusi sebagai berikut:
1.   Diskusi Kelompok;
      1)       problem solving (pemecahan masalah)
      2)       self-maintenance (diskusi mandiri)
      3)       sharing (berbagi pengalaman)
2.   Diskusi Umum;
1)       diskusi panel                     7)    muktamar                        
2)       seminar                             8)    kolokium              
3)       simposium                         9)    konferensi
4)       kongres                             10) temu wicara                                             
5)       sarasehan                          11) rapat       
6)       lokakarya

Penjelasan ;    
1.  Promblem solving ; diskusi yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk memecahkan suatu masalah yang  diberikan oleh orang lain.
2.  Self maintenance ; diskusi pemecahan masalah yang ditemukan sendiri. Topik  diskusi ditentukan sendiri.
3.  Sharing             ; diskusi untuk memecahkan masalah pribadi (bersifat individual). Pada umumnya     sharing  merupakan suatu tukar pengalaman yang sering kali mengandung rahasia.           
4.  Panel                 ;  diskusi kelompok di hadapan orang banyak.
5.  Seminar             ;  pertemuan /persidangan untuk membahas suatu masalah yang dipimpin  seorang ahli
6.  Simposium       ;  pertemuan untuk membahas prasaran-prasaran mengenai suatu topik tertentu,  biasanya diikuti oleh ahli dari berbagai disiplin ilmu.
7. Kongres      ;  rangkaian pertemuan para wakil organisasi untuk mendiskusikan dan   mengambil                              keputusan yang penting.
8.  Sarasehan        ;  pertemuan untuk mendengarkan pendapat (prasaran) para ahli  mengenai   suatu  masalah  dalam bidang tertentu.
9.  Lokakarya    ;  pertemuan untuk antar ahli (pakar) untuk membahas suatu masalah  yang berkaitan                                        dengan keahliannya (sanggar kerja;workshop)
10. Muktamar          ;  pertemuan dan perundingan masalah –masalah politik
11. Kolokium      ;  kegiatan belajar pada tingkat sarjana, yang dilakukan dalam Bentuk konferensi untuk  membahas proyek penelitian bertaraf  lanjutan.
12. KonfeKonfrensi ; rapat atau pertemuan untuk berunding atau bertukar pendapat   Mengenai suatu masalah  yang dihadapi bersama
13. Temu wicara  ; pertemuan yang dilakukan untuk membicarakan bidang tertentu Biasanya mengenai;                                             hambatan dan cara penanggulangnya
14. Rapat              ; suatu pertemuan untuk membicarakan sesuatu kegiatan.

J..  Tugas-Tugas Pelaku Didskusi
      Dalam setiap pelaksanaan diskusi pelaku diskusi harus sudah mengetahui tugas tugas yang harus dilaksanaakan. Adapun tugas-tugas yang dimaksud sebagai berikut:
      1.      Pemimpin/Ketua diskusi (moderator)
        1)  Menyiapkan rangkuman pokok masalah yang hendak didiskusikan.
2)  Membuka diskusi
3)  Menjelaskan tujuan atau maksud diskusi
4)  Menyebutkan masalah-masalah yang akan didiskusikan serta menjelaskan tatacara berdiskusi.
5)  Mengendalikan dan mengatur jalannya diskusi agar tetap berjalan dengan baik, hidup, efisien, dan  efektif.
6)  Memberikan stimulasi, anjuran, ajakan, agar setiap peserta ikut ambil bagian dalam diskusi.
7)  Bersikap obyektif dalam mengambil setiap keputusan, sesuai dengan keputusan secara umum.
8)  Membuat rangkuman dan menyimpulkan hasil diskusi
                9)  Menutup diskusi.
      2.  Peserta Diskusi
1)      mempersiapkan materi sebelum diskusi berlangsung.
2)      Ikut secara aktif dalam membahas masalah-masalah yang dibahas.
3)      Bertanggung jawab terhadap proses dan hasil diskusi.
4)      Menunjukkan solidaritas dan partisipasi
5)      Menjaga suasana yang nyaman dan segar
                6)      Membuat beberapa usul, sugesti, saran, pendapat dan informasi
7)      Meminta pendapat dan informasi, mengajukan pertanyaan atau dasar pemikiran, serta mengajukan keberatan dan mengajukan contoh    serta bukti. Mengusulkan kesimpulan dan memusatkan perhatian dalam diskusi.

K.. Memanfaatkan Persiapan  Didskusi
         Ada beberapa persiapan yang dapat dimanfaatkan untuk berdiskusi, hal-hal yang perlu diperhatikan sebagai berikut:
1.   Makna Diskusi; proses berlangsungnya suatu pembicaraan dua orang atau lebih yang membahas   suatu masalah. Atau suatu perundingan untuk bertukar pikiran tentang suatu masalah.
2.   Tujuanya untuk memahami suatu masalah, menemukan sebab, dan mencari jalan keluar serta pemecahannya.
3.   Pelaksanaannya bias dua orang atau orang banyak
4.   Dalam diskusi selalu diwarnai adanya Tanya jawab yang aktif dan hidup
5.   kelansungan diskusi yang baik ditangan peserta yang aktif dan moderator yang bijaksana
6.   Diskusi merupakan kegiatan kerja sama atau aktifitas yang harus dipatuhi semua anggota
7.   Adanya saling ketergantungan dari semua anggota dalam memecahkan masalah, maka satu diantaranya harus ditunjuk sebagai ketua
8.   Yang perlu disiapkan :tempat, undangan, pesta, nara sumber, dan organisasi diskusi  (misalnya ketua, panitia pengarah, staf pembantu ketua, peserta, panitia, pengarah, dan ketua pertemuan)
9.   Tugas ketua / pemimpin diskusi :
a.menjelaskan dan maksud diskusi
b.menjamin kelangsungan diskusi secara teratur dan tertib
c.   memberikan stimulasi, anjuran, ajakan, agar setiap peserta diskusi ikut ambil bagian dalam diskusi
d.menyimpulkan dan merumuskan setiap pembicaraan untuk digunakan bembuat kesimpulan diskusi
e.membuat laporan diskusi
      10. Tugas dan sikap peserta diskusi yang baik :
a.menunjukkan solidaritas dan partisipasi
b.menjaga suasana yang nyaman dan segar
c.   membuat beberapa usul, sugesti, saran, pendapat dan informasi
d.meminta pendapat dan informasi, mengajukan pertanyaan atau dasar pemikiran, serta mengajukan  keberatan dan mengajukan contoh serta bukti
e.mengusulkan kesimpulan dan memusatkan perhatian dalam diskusi
L. Mengungkapkan pikiran dalam diskusi      
      Mengungkapkan pikira, pendap[at, gagasan, tanggapan, dan perasaan dalam suatu forum diskusi, harus memperhatikan hal-kal sebagai berikut:
1.    Mnggunakan bahasa yang baik dan benar serta berbicara melalui moderator
2.    Tidak berbelit-belit tetapi langsung pada pokok permasalahannya
3.    Brsikap sopan, biasa dan tidak dibuat-buat
4.    Jelas dalam memberikan tanggapan, gagasan, pendapat dan perasaan
5.    Jujur tidak memihak dalam memberikan alasan harus masuk akal bila perlu menggunakan bukti.
6.    Menyampaikanya secara logis dan sistematis, mudah diterima, dan tidak emosional dalam menyampaikan pendapat.
7.    Tidak mencemooh, mengejek, merendahkan, menghina, menyinggung perasaan orang lain serta menghindarkan diri dari sifat renda diri, tinggi hati, merendahkan orang lain, apriori, dan prasangka buruk terhadap peserta diskusi.
8.    Memberikan tanggapan berupa solusi terhadap materi bukan membicarakan masalah atau kekurangan orang tegas menolak dan menerima pendapat orang lain dan memenuhi etika pelaksanaan diskusi.
J.   Menulis laporan hasil diskusi
      Menulis hasil diskusi perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1.    Laporan berisi fakta bukan opini.
2.    Berisi rangkuman atau ringkasan tentang jalannya diskusi
3.    Melaporkan semua kegiatan yang dilaksanakan oleh pembaca, peserta, dan pemimpin diskusi sampai pada kesimpulan atau hasil diskusi.
4.    Obyektif menggunakan bahasa baku,benar singkat tetapi ditulis secara menyeluruh.
5.    Melaporkan prosesi diskusi secara lengkap yang meliputi:
a.    Pembukaan oleh pemimpin
b.    Penguraian makalah oleh pembaca
c.    Proses bertanggapan dan berdiskusi
d.    Pemeriksaan kerja kelompok
e.    Penyimpanan hasil tim diskusi
f.      Penyampaian hasil diskusi
Agar pelaksanaan diskusi atau seminar berjalan dengan baik, maka hendaknya peserta diskusi maupun dari penonton diskusi dilibatkan dalam penulisan hasil seminar. Untuk itu seorang penyaji harus mempersiapkan format hasil laporan sehingga baik peserta diskusi maupun penonton dapan berperan secara aktif mengikuti jalannya diskusi/seminar.
Unsur-unsur laporan diskusi pada umumnya terdiri dari:
a.   latar belakang penyelenggaraan diskusi;
b.   tema diskusi;
c.   tujuan diskusi;
d.   waktu dan tempat diskusi;
e.   daftar dan keterangan tentang panelis,
5.   peserta/partisipan, susunan acara (pengantar diskusi, tanya jawab, penyimpulan, penutup), dan rangkuman;
6.   kesimpulan.
K. Langkah-Langkah Diskusi   
1.    Mempersiapkan diskusi : tema, sumber materi yang diperlukan, peserta, moderator, ketua, tempat  yang  memadai untuk peserta dan penonton,
2.    Melaksanakan diskusi dengan membahas permasalahan yang dihadap.
3.    Membicarakan penyebab terjadinya masalah
4.    Membicarakan kemungkinan-keungkinan pemecahannya
5.    Mempertimbangkan baik buruknya setiap pemecahan yang akan diputuskan
6.    Memilih pemecahan yan terbaik dari yang baik dan menguntungkan.
7.    Memutuskan dengan hasil yang telah disepakati
8.    Menutup diskusi dengan baik tanpa meninggalkan kesan yang melukai perasaan seluruh yang hadir.
L. Unsur-Unsur  yang Menentukan Keberhasilan  Diskusi         
1.      Unsur Manusia
a.       Pemimpin atau Moderator, yang mengatur dan mengendalikan jalannya diskusi
b.       Pemrasaran atau penyaji, bertugas menyampaikan pembahasan utama dengan sistematis,mudah dipahami, tidak menyinggung peserta, bersikap terbuka dan objektif dalam meninjau permasalahan.
c.       Sekretaris atau notulen, yang mencatat jalannya diskusi  
d.       Peserta diskusi, yang berperan aktif  mengikuti jalannya diskusi dan menciptakan suasana kondusif serta  menghargai orang lain.
2.       Unsur Materi ( Tema atau topik yang dibahas)
3.       Unsur Fasilitas ( tempat  atau semua peralatan yang diperlukan )

M. Menyusun Rangkuman Diskusi

      Rangkuman ini biasanya ditulis oleh seseorang yang bertugas sebagai sekretaris. Secara lengkap tugas sekretaris adalah sebagai berikut.
1.    Mencatat nama peserta dan pernyataan yang disampaikan. Pernyataan bisa berupa gagasan, pendapat, pertanyaan, tanggapan, dan usulan. Penulisannya tidak perlu terlalu lengkap, cukup yang pokok-pokok saja.
2.    Mencatat hal-hal khusus yang timbul dalam diskusi. Misalnya ada masalah baru yang muncul dalam jalannya diskusi yang justru mendapat perhatian besar dari peserta.
3.    Membuat kesimpulan sementara hasil diskusi.
4.    Membuat laporan lengkap hasil diskusi.

Contoh menyusun kerangka laporan hasil Seminar:

Laporan Hasil Seminar

1.    Judul/Tema                   :    ………………………………………………………………………………………………
                                               ………………………………………………………………………………………………

2.    Latar belakang               :    ………………………………………………………………………………………………
                                               ………………………………………………………………………………………………
                                               ………………………………………………………………………………………………

3.    Tujuan Seminar             :    ……………………………………………………………………………………………..
                                               ……………………………………………………………………………………………..
                                               ……………………………………………………………………………………………..
                                         
4.    Jumlah Peserta             :    ……………………………………………………………………………………………..
                                               ……………………………………………………………………………………………..
5.    Waktu dan tempat   :
a. Hari, tanggal           : ………………………………………………………………………..
b. Pukul                     : ………………………………………………………………………..
c.    Tempat:                  :    ………………………………………………………………………..

6.    Isi seminar:
a. Pembukaan               :    ….…………………………………………………………………………………………..
                                         ….…………………………………………………………………………………………..
b. Ringkasan isi             :    ….…………………………………………………………………………………………..
                                         ….…………………………………………………………………………………………..
                                         ….…………………………………………………………………………………………..
                                         ….…………………………………………………………………………………………..
                                         ….…………………………………………………………………………………………..
                                         ….…………………………………………………………………………………………..
                                         ….…………………………………………………………………………………………..
                                         ….…………………………………………………………………………………………..
                                     
c. Kesimpulan   isi        :    ….…………………………………………………………………………………………..
                                         ….…………………………………………………………………………………………..
                                         ….…………………………………………………………………………………………..
                                         ….…………………………………………………………………………………………..
                                         ….…………………………………………………………………………………………..
                                        
d. Tanya jawab              :    ….…………………………………………………………………………………………..
                                         ….…………………………………………………………………………………………..
                                         ….…………………………………………………………………………………………..
                                         ….…………………………………………………………………………………………..
                                         ….…………………………………………………………………………………………..



e.    Hasil diskusi           :    ….…………………………………………………………………………………………..
                                         ….…………………………………………………………………………………………..
                                         ….…………………………………………………………………………………………..
                                         ….…………………………………………………………………………………………..
                                         ….…………………………………………………………………………………………..

f.     Saran-saran            :    ….…………………………………………………………………………………………..
                                         ….…………………………………………………………………………………………..
                                         ….…………………………………………………………………………………………..

h.    penutup                  :    ….…………………………………………………………………………………………..
                                         ….…………………………………………………………………………………………..
                                         ….…………………………………………………………………………………………..

                                   
                                                                                                            Klari, ……….2018
         Ketua/ Moderator                                                                                       Notulis




         ……………………                                                                         …………………………


Mengajukan Pertanyaan dan Tanggapan dalam Diskusi

Pada pelajaran kali ini, Anda akan belajar mengajukan pertanyaanpertanyaan atau tanggapan dalam diskusi. Esensi berdiskusi adalah partisipan lebih dari seorang, menggunakan bahasa lisan, dilakukan melalui tanya jawab. Dengan mempelajarinya, Anda diharapkan dapat merangkum isi diskusi dan diharapkan Anda berani bertanya pada saat berdiskusi.

Diskusi berasal dari bahasa Latin, yaitu discutio atau discusium yang artinya bertukar pikiran. Pada dasarnya diskusi adalah bentuk tukar pikiran yang teratur dan terarah dalam sebuah kelompok. Kegiatan berdiskusi dapat dijadikan wahana untuk melatih kita berbicara secara logis dan sistematis. Esensi berdiskusi adalah:
a. partisipan lebih dari satu orang;
b. dilaksanakan dengan bertatap muka;
c. menggunakan bahasa lisan;
d. tujuannya untuk mendapatkan kesepakatan bersama;
e. dan dilakukan melalui tukar-menukar informasi dan tanya jawab

Kegiatan diskusi selalu diwarnai tanya jawab antarpeserta. Hal ini memberi kesempatan seluas-luasnya kepada peserta untuk menyampaikan pendapat, menambahkan bukti atau alasan, menolak suatu gagasan, memberi tanggapan dan saran, serta partisipasi aktif lainnya. Seorang peserta diskusi harus mampu menyimak dengan baik agar dapat menanggapi, memberi pendapat, atau mengajukan pertanyaan sesuai dengan arah pembicaraan. Sebagai peserta diskusi kita dapat mengajukan pertanyaan atau memberikan tanggapan (berupa kalimat persetujuan atau penolakan terhadap pendapat peserta lain). Ada hal yang harus diperhatikan ketika kita mengajukan pertanyaan/ tanggapan dalam berdiskusi yaitu hendaknya kita mengajukan pertanyaan/tanggapan dengan bahasa yang jelas dan tidak berbelit-belit, ajukan pertanyaan/ tanggapan dengan bahasa yang sopan. Mengajukan tanggapan disertai dengan alasan yang logis, dan pertanyaan diajukan dengan maksud mengetahui apa yang belum kita ketahui bukan untuk menguji kemampuan peserta diskusi lain. Sebagai contoh Anda dapat memerhatikan jalannya diskusi berdasarkan masalah berikut. Bacakanlah teks diskusi berikut oleh tiga orang teman Anda. Anda sudah bisa menyimak jalannya diskusi tersebut. Sekarang kerjakanlah latihan berikut.

1.       Masalah kebersihan dilingkungan Sekolah
2.       Bagaimana memanfaatkan sampah yang berlimpah
3.       Mempunyai teman yang kurang mampu
4.       Mengatasi budaya malas belajar
5.       Bila belajar tiadak ada sarana prasarana yang memadai