Selasa, 18 Oktober 2022

Teks Eksplanasi

 

MATERI TEKS EKSPLANASI

 

1.       Pengertian Teks Eksplanasi

Teks Eksplanasi adalah jenis teks yang menjelaskan tentang proses terjadinya atau terbentuknya suatu fenomena, baik fenomena alam maupun fenomena sosial. Fenomena alam adalah fenomena yang terjadi pada alam yang terjadi disekitar kita, dikarnekan oleh beberapa hal yang bersifat ilmiah, contoh: banjir bandang, tanah longsor, gempa bumi, gunung meletus, gerhana bulan, dan lain-lain.

Fenomena sosial adalah peristiwa yang terjadi dan dapat diamati dalam kehidupan kita sehari-hari, contoh: tawuran, demonstrasi, mudik, pergunjingan, dan lain-lain.

2.       Struktur Teks Eksplanasi

1)     Pernyataan Umum

Gambaran awal tentang apa yang akan disampaikan dan bersifat umum, dengan maksud untuk memberikan penjelasan tentang proses yang melengkapi terjadinya fenomenatersebut.

2)     Rincian Penjelas

Rincian penjelas memuat tentang bagaimana atau mengapa suatu fenomena dapat terjadi. Penjelasan ini berupa tahapan, sehingga pembaca mendapatkan gambaran tentang bagaimana proses terjadinya suatu peristiwa.

3)     Simpulan

Dalam teks eksplanasi berupa pengulangan informasi penting atau kata penutup yang menandai bahwa penjelasan telah berakhir, namun tidak semua teks eksplanasi terdapat simpulan.


3.       Ciri-ciri Bahasa Teks Eksplanasi

1)     Memuat Istilah Ilmiah

Teks Eksplanasi adalah teks yang menjelaskan suatu fenomena yang berkaitan dengan proses ilmiah. Oleh karena itu, dalam teks eksplanasi sangat dimungkinkan terdapat istilah-istilah ilmiah.

2)     Menggunakan Konjungsi

Teks Eksplanasi adalah teks yang menjelaskan proses suatu fenomena dapat terjadi. Dalam teks eksplanasi, jenis kalimat yang digunakan adalah kalimat kompleks, oleh karena itu, dibutuhkan konjungsi (kata penghubung) untuk menghubungkan duat kalimat. Kalimat Kompleks merupakan dua bentuk kalimat sederhana, dimana satu berkedudukan sebagai induk kalimat dan satu kalimat yang lain sebagai anak kalimat yang digabungkan menjadi satu dengan menggunakan konjungsi (kata penghubung)

Contoh:

a.      Getaran gempa bumi sangat kuat dan merambat ke segala arah

b.     Getaran gempa bumi dapat menghancurkan bangunan dan dapat menimbulkan korban jiwa.

Getaran gempa bumi sangat kuat dan merambat ke segala arah, sehingga dapat menghancurkan bangunan dan dapat menimbulkan korban jiwa.

Dari contoh di atas dapat disimpulkan jika fungsi dari anak kalimat adalah untuk memberikan deskripsi lebih lanjut tentang salah satu bagian di dalam kalimat induk, seperti pada contoh di atas anak kalimat menguatkan deskripsi tentang kekuatan gempa.

Beberapa konjungsi yang sering digunakan, antara lain:

a.      “Meskipun” dan “walaupun”, digunakan untuk menunjukkan keterangan pertentangan.

b.     “Sebab”, “karena”, “oleh sebab itu”, dan “oleh karena itu” digunakan untuk menunjukkan keterangan alasan.

c.      “Sehingga”, “agar”, dan “untuk”, digunakan untuk menunjukkan keterangan tujuan.

d.     “Lalu”, “kemudian”, dan “selanjutnya”, digunakan untuk menunjukkan keterangan penahapan.



 


Ciri-Ciri Teks Eksplanasi

Ada beberapa ciri-ciri teks eksplanasi, antara lain:

  • Informasi yang dimuat berdasarkan fakta (faktual).
  • Hal yang dibahas, yaitu suatu fenomena yang bersifat keilmuan atau berhubungan dengan ilmu pengetahuan.
  • Sifatnya informatif dan tidak berusaha memengaruhi pembaca untuk percaya terhadap hal yang dibahas.
  • Fokus pada hal umum (generik), bukan partisipan manusia. Contoh: tsunami, banjir, gempa bumi, hujan, dan lainnya.




Teks eksplanasi memiliki struktur baku sebagaimana halnya jenis teks lainnya. Sesuai dengan karakteristik umum dari isinya, teks eksplanasi dibentuk oleh bagian-bagian berikut.

  1. Identifikasi fenomena, mengidentifikasi sesuatu yang akan diterangkan. Hal itu bisa terkait dengan fenomena alam, social, budaya, dan fenomena-fenomena lainnya.
  2. Penggambaran rangkaian kejadian, memerinci proses kejadian yang relevan dengan fenomena yang diterangkan sebagai pertanyaan atas bagaimana atau mengapa.
  3. Ulasan, berupa komentar atau penilaian tentang konsekuensi atas kejadian yang dipaparkan sebelumnya.

 

Menelaah Kebahasaan Teks Eksplanasi

Berdasarkan kaidah kebahasaan secara umum, teks eksplanasi sama dengan teks prosedur. Sebagai teks yang berisi paparan proses, baik itu secara kausalitas maupun kronologis, teks tersebut menggunakan banyak konjungsi kausalitas ataupun kronologis.

  • Konjungsi kausalitas, antara lain, sebab, karena, oleh sebab itu, oleh karena itu, sehingga.
  • Konjungsi kronologis (hubungan waktu), seperti kemudian, lalu, setelah itu, pada akhirnya.



Contoh Teks Eksplanasi

Banjir

Mendengar kata banjir memang sudah tidak asing lagi terdengar ditelinga kita. Banjir adalah fenomena alam yang bersumber dari curah hujan dengan intensitas tinggi dan durasi lama pada daerah aliran sungai (DAS). Banjir terjadi karena sebab alam dan tindakan manusia. Penyebab alami banjir adalah erosi dan sedimentasi, curah hujan, pengaruh fisiografi/geofisik sungai, kapasitas sungai, drainase lahan, dan pengaruh air pasang. Penyebab banjir karena tindakan manusia adalah perubahan tata guna lahan, pembuangan sampah, kawasan padat penduduk di sepanjang sungai, dan kerusakan bangunan pengendali banjir.

Penyebab Alami Banjir
Sebagai akibat perubahan tata guna lahan, terjadi erosi sehingga sedimentasi masuk ke sungai dan daya tampung sungai menjadi  berkurang. Hujan yang jatuh ke tanah airnya akan menjadi aliran permukaan (run-off) di atas tanah dan sebagian meresap ke dalam tanah, yang tentunya bergantung pada kondisi tanahnya. Ketika suatu kawasan hutan diubah menjadi permukiman, hutan yang bisa menahan aliran permukaan cukup besar diganti menjadi permukiman dengan resistensi aliran permukaan kecil. Akibatnya ada aliran permukaan tanah menuju sungai dan hal ini berakibat adanya peningkatan debit aliran sungai yang besar.

                                            Banjir di ibukota (Sumber: mediaindonesia.com)

Penyebab Banjir karena Faktor Sosial
Perubahan tata guna lahan merupakan penyebab utama banjir dibandingkan dengan yang lainnya. Apabila suatu hutan yang berada dalam suatu aliran sungai diubah menjadi permukiman, debit puncak sungai akan meningkat antara 6 sampai 20 kali. Angka 6 dan angka 20 ini bergantung pada jenis hutan dan jenis permukiman. Demikian pula untuk perubahan yang lainnya akan terjadi peningkatan debit puncak yang signifikan. Deforestasi, degradasi lingkungan dan pembangunan kota yang penuh dengan bangunan beton dan jalan-jalan aspal tanpa memperhitungkan drainase, daerah resapan, dan tanpa memperhatikan data intensitas hujan dapat menyebabkan bencana alam banjir.


Pembuangan sampah di DAS membuat sungai tersumbat sampah. Jika air melimpah, air akan keluar dari sungai karena daya tampung saluran berkurang. Kawasan padat penduduk di sepanjang sungai/drainase dapat menjadi penghambat aliran dan daya tampung sungai. Masalah kawasan kumuh dikenal sangat penting sebagai faktor sosial terhadap masalah banjir daerah perkotaan.

Lengkapi paragraf- paragraf berikut agar menjadi sebuah teks eksplanasi!



Ikuti langkah-langkah berikut untuk menulis sebuah teks eksplanasi!

  • Tentukan hal pokok yang akan di bahas!
  • Carilah informasi sebanyak-banyaknya tentang hal yang akan kamu bahas!
  • Buatlah pernyataan umum tentang hal yang kamu bahas, lalu kembangkan menjadi paragraf!
  • Selanjutnya, berikan informasi tambahan atau deret penjelas tentang pernyataan umum yang sudah kamu sampaikan di paragraf sebelumnya. Kembangkan deretan penjelas menjadi beberapa paragraf!
  • Terakhir, berikan kesimpulan tentang hal yang sudah kamu bahas berdasarkan pernyataan umum dan deretan penjelasnya!

 


  
Penugasan Kelompok

1. Teks eksplanasi berisi proses terjadinya suatu fenomena, baik itu fenomena alam maupun fenomena sosial.

2.   Struktur teks eksplanasi terdiri dari :

a.      identifikasi fenomena

b.      proses kejadian

c.      ulasan



Senin, 17 Oktober 2022

Teks Biografi

 


Materi Teks Biografi Bahasa Indonesia Kelas 10

  • Pengertian Teks Biografi
  • Ciri-ciri Teks Biografi
  • Jenis-Jenis Teks Biografi
    • 1. Biografi/Cerita Ulang Personal
    • 2.  Biografi/Cerita ulang fakta
    • 3.  Biografi/Cerita ulang imajinasi
  • Tujuan Teks Biografi
  • Struktur Teks Biografi
    • 1. Orientasi atau setting (aim)
    • 2. Peristiwa/Kejadian penting (important event, record of events)
    • 3. Reorientasi
  • Kaidah Kebahasaan Teks Biografi
    • 1. Menggunakan kata ganti orang ketiga tunggal ia atau dia atau beliau
    • 2. Banyak menggunakan kata kerja tindakan 
    • 3. Banyak menggunakan kata deskriptif 
    • 4. Banyak menggunakan kata kerja pasif 
    • 5. Banyak menggunakan kata kerja mental
    • 6. Banyak menggunakan kata sambung, kata depan, ataupun nomina yang berkenaan urutan dengan waktu.
  • Contoh Teks Biografi
    • Contoh Teks Biografi BJ Habibie


Pengertian Teks Biografi

Teks biografi adalah teks yang berisikan kisah suatu tokoh dalam mengarungi kehidupannya. Teks ini ditulis oleh seseorang agar tokoh tersebut dapat diteladani banyak orang. Penulisan kisah hidup tokoh mencakup permasalahan yang pernah dihadapi maupun kelebihan-kelebihan tokoh yang dapat menginspirasi. 

Struktur Teks Biografi

Struktur teks biografi terdiri atas tiga bagian, yaitu orientasi, kejadian atau peristiwa penting, dan reorientasi. Berikut penjelasannya.

1. Orientasi

Orientasi merupakan struktur bagian awal dari teks biografi. Bagian ini mencakup pengenalan tokoh dan latar belakang kisah atau peristiwa yang akan diceritakan pada bagian selanjutnya. 

Baca juga: Ki Hadjar Dewantara: Sang Bapak Pendidikan Nasional

Orientasi berfungsi untuk memudahkan pembaca dalam memahami informasi dasar mengenai peristiwa yang diceritakan. Bagian ini juga merupakan pengantar sebelum masuk ke pembahasan yang lebih rinci.

2. Kejadian atau Peristiwa Penting

Selanjutnya, peristiwa penting. Pada bagian ini, diceritakan tentang rangkaian peristiwa, yaitu kejadian-kejadian utama yang dialami tokoh. Bagian ini disusun secara kronologis sesuai urutan waktu. Terkadang, penulis juga menyertakan beberapa komentar pada bagian-bagian tertentu dalam kronologi peristiwa.

Bagian ini juga merupakan inti dari teks biografi karena pada bagian inilah pembaca dapat mengambil hikmah dan teladan dari kisah hidup sang tokoh.

3. Reorientasi

Terakhir yaitu reorientasi. Bagian ini berisi komentar atau pernyataan simpulan mengenai rangkaian peristiwa yang telah diceritakan sebelumnya. Reorientasi berperan sebagai penutup pada teks biografi dan bersifat opsional.

Bagian ini memudahkan pembaca dalam memahami peristiwa yang telah diceritakan dan memahami alasan tokoh tersebut patut dijadikan teladan bagi banyak orang.

 

Ciri-Ciri Teks Biografi

Teks biografi memiliki ciri-ciri tertentu. Apa saja sih ciri-cirinya?

1.    Berisikan fakta yang didasarkan pada pengalaman hidup tokoh

2.    Disajikan dalam bentuk narasi

3.    Menceritakan peristiwa penting yang dialami sang tokoh sehingga bisa dijadikan teladan bagi pembaca



Kaidah Kebahasaan Teks Biografi

Teks biografi ditulis dengan tetap memperhatikan kaidah kebahasaan. Berikut ini adalah kaidah kebahasaan dari teks biografi.

  • Menggunakan kata ganti orang ketiga tunggal seperti 'ia', 'dia', 'beliau', dan '-nya'. Kata ganti ini biasanya dipakai secara bervariasi untuk penyebutan nama tokoh atau panggilan tokoh
  • Menggunakan kata ganti penunjuk yang dipakai untuk menggantikan hal yang telah disampaikan sebelumnya. Kata ganti penunjuk ditandai dengan kata 'ini' dan 'itu'
  • Menggunakan penanda waktu berupa konjungsi seperti 'sejak' dan 'ketika'
  • Menggunakan kata depan yang menunjukkan keterangan waktu seperti 'pada'
  • Menggunakan penanda waktu berupa nomina seperti 'nantinya' atau 'kelak'


Contoh Teks Biografi BJ Habibie

Biografi B. J. Habibie

B.J. Habibie adalah salah satu tokoh panutan dan menjadi kebanggaan bagi banyak orang di Indonesia. Beliau adalah Presiden ketiga Republik Indonesia. Nama dan gelar lengkapnya Prof. DR (HC). Ing. Dr. Sc. Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie. Beliau dilahirkan di Pare-Pare, Sulawesi Selatan, pada tanggal 25 Juni 1936. Beliau merupakan anak keempat dari delapan bersaudara, pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan RA.Tuti Marini Puspowardojo. Habibie menikah dengan Hasri Ainun Habibie pada tanggal 12 Mei 1962 dan dikaruniai dua orang putra yaitu Ilham Akbar dan Thareq Kemal.

Habibi menjadi yatim sejak bapaknya yang meninggal dunia pada 3 September 1950 karena terkena serangan jantung. Setelah ayahnya meninggal, ibunya menjual rumah dan kendaraannya kemudian pindah ke Bandung bersama anak-anaknya. Ibunya membanting tulang membiayai kehidupan anak-anaknya.

Masa kecil Habibie dilalui bersama saudara-saudaranya di Pare-Pare, Sulawesi Selatan. Sifat tegas dan selalu memgang prinsip yang diyakini telah ditunjukkan Habibie sejak kanak-kanak. Habibie yang punya kegemaran menunggang kuda dan membaca ini dikenal sangat cerdas sejak masih menduduki Sekolah Dasar.

Habibie kemudian menuntut ilmu di Gouvernments Middlebare School. Di SMA, beliau kecerdasan dan prestasinya tampak menonjol, terutama dalam pelajaranpelajaran eksakta. Habibie menjadi sosok favorit di sekolahnya.

Karena kecerdasannya, setelah tamat SMA di Bandung tahun 1954, beliau masuk di ITB (Institut Teknologi Bandung). Namun, ia tidak menyelesaikan S-1 nya di sana karena mendapatkan beasiswa dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk melanjutkan kuliahnya di Jerman. Habibie terinspirasi pesan Bung Karno tentang pentingnya dirgantara dan penerbangan bagi Indonesia. Oleh karena itu,ia memilih jurusan teknik penerbangan dengan spesialisasi konstruksi pesawat terbang di Rhein Westfalen Aachen Technische Hochschule (RWTH).

Demi ibunya yang telah bersusah payah membiayai hidup dan pendidikannya, Habibie belajar dengan sungguh-sungguh. Tekadnya ia harus jadi orang sukses. Pada saat ia kuliah di Jerman itu, tahun 1955, di Aachean, 99% mahasiswa Indonesia yang belajar di sana diberi beasiswa penuh. Hanya beliaulah yang memiliki paspor hijau.

Ketika musim liburan tiba, ia menggunakan waktunya untuk mengikuti ujian dan bekerja. Sehabis masa libur, ia kembali fokus belajar. Gaya hidupnya ini sangat berbeda dibandingkan teman-temannya yang memilih menggunakan waktu liburan musim panas untuk bekerja, mencari pengalaman, tanpa mengikuti ujian.

Tahun 1960, Habibie berhasil mendapat gelar Diploma Ing, dari Technische Hochschule Jerman dengan predikat cumlaude (sempurna) dan nilai rata-rata 9.5. Dengan gelar insinyurnya itu,Habibie mendaftar diri untuk bekerja di Firma Talbot, sebuah industri kereta api di Jerman. Pada saat itu Firma Talbot membutuhkan sebuah wagon yang bervolume besar untuk mengangkut barang-barang yang ringan tapi volumenya besar.

Talbot membutuhkan 1000 wagon. Mendapat tantangan seperti itu, Habibie mencoba mengaplikasikan cara-cara konstruksi membuat sayap pesawat terbang. Metode itu ia terapkan pada wagon dan akhirnya berhasil. Habibie kemudian melanjutkan studinya di Technische Hochschule Die Facultaet Fuer Maschinenwesen Aschean.

Habibie menikah dengan Hasri Ainun, Habibie yang kemudian diboyongnya ke Jerman. Hidupnya makin keras. Pada pagi hari Habibie terkadang harus berjalan kaki cepat ke tempat kerjanya yang jauh untuk menghemat biaya hidup. Ia pulang pada malam hari dan belajar untuk kuliahnya. Demi menghemat, istrinya harus mengantrie di tempat pencucian umum untuk mencuci.

Pada tahun 1965, Habibie mendapatkan gelar Dr. Ingenieur dengan penilaian summa cumlaude (sangat sempurna) dengan nilai rata-rata 10 dari Technische Hochschule Die Facultaet Fuer Maschinenwesen Aschean. Habibie mendapatkan gelar Doktor setelah menemukan rumus yang ia namai “Faktor Habibie” karena bisa menghitung keretakan atau krack propagation on random sampai ke atom-atom pesawat terbang. Habibie dijuluki sebagai Mr. Crack.

Pada tahun 1967, Habibie menjadi Profesor Kehormatan (Guru Besar) pada Institut Teknologi bandung. Kejeniusan dan prestasi mengantarkan Habibie diakui lembaga internasional, diantaranya Gesselschaft fuer Luft und Raumfahrt (Lembaga Penerbangan dan Angkasa Luar) Jerman, The Royal Aeronautical Society Londong (Inggris), The Royal Swedish Academy of Engineering Sciences (Swedia), The Academie Nationale de l’Air et de l’Espace (Perancis), dan The US Academy of Engineering (Amerika Serikat).

Penghargaan bergengsi yang pernah diraih Habibie adalah Edward Warner Award dan Award von Karman yang hampir setara dengan hadiah Nobel. Di dalam negeri, Habibie mendapat penghargaan tertinggi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Ganesha Praja Manggala Bhakti Kencana.

Di Indonesia, Habibie menjadi Menteri Negara Ristek/Kepala BPPT selama 20 tahun, ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), memimpin perusahaan BUMN strategis, dipilih menjadi Wakil Presiden RI dan menjadi Presiden RI ke-3 setelah Soeharto mundur pada tahun 1998. Pada masa jabatan Habibie, terjadi referendum di Timor Timur, sampai akhirnya Timor Timur memisahkan diri dari Indonesia. Dalam masa jabatannya yang singkat, B.J. Habibie telah meletakkan dasar bagi kehidupan demokrasi dan persatuan wilayah di Indonesia dengan disahkannya undang-undang tentang otonomi daerah dan undang-undang tentang partai politik, UU tentang Pemilu dan UU tentang susunan kedudukan DPR/MPR.

Turun dari jabatan sebagai Presiden, Habibie kembali ke Jerman bersama keluarga. Pada tahun 2010, Ainun meninggal dunia karena kanker. Sebagai terapi atas kehilangan orang yang dicintai, Habibie membuat tulisan tentang kisah kasih dengan Ainun, yang kemudian dibukukan dengan judul “Ainun dan Habibie”. Buku ini telah difilmkan dengan judul yang sama.

Sumber: http://www.biografiku.com/2009/01/biografi-B.J.-habibie.html Dengan penyesuaian