Minggu, 01 Oktober 2023

MAKALAH

 PETA KONSEP


Uraian Materi Pembelajaran

 

1.   Hakikat Makalah

 

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, makalah adalah tulisan resmi tentang suatu pokok yang dimaksudkan untuk dibacakan di muka umum dalam suatu persidangan dan yang sering disusun untuk diterbitkan. Makalah juga dapat diartikan sebagai salah satu jenis karya tulis ilmiah mengena suatu topik tertentu yang tercakup dalam ruang lingkup penelitian. Pada umumnya pembuatan makalah bertujuan untuk memenuhi tugas, seperti tugas akademik dan non akademik.

2.   Ciri-Ciri Makalah

                     


Gambar 1.2 Ciri-ciri makalah

 

a)  Logis, yaitu isinya dapat dipahami dan dibenarkan oleh akal sehat dan didasari oleh hubungan sebab akibat.

b)  Objektif, yaitu pernyataan-pernyataannya didasarkan pandangan umum, tidak didasari pandangan pribadi penulisnya semata.

c)  Sistematis, yaitu susunan teksnya teratur dengan pola yang baku. Dimulai dengan pendahuluan, diikuti dengan pembahasan, dan diakhiri dengan simpulan.

d)  Faktual, yaitu kebenaran di dalamnya didasarkan kenyataan yang sesungguhnya atau tidak bersifat imajinatif.


3.   Jenis-Jenis Makalah

 

a)  Makalah deduktif, yaitu makalah yang berdasarkan pada kajian teoritis dan relevan dengan permasalahan yang dibahas.

b)  Makalah  induktif  yaitu  makalah  yang  ditulis  berdasarkan  data  yang  empiris dan  bersifat objektif berdasar pada apa yang di peroleh dari lapangan.

c) Makalah kajiayaitu makalah  yang biasanya digunakan sebagai sarana pemecahan suatu permasalahan yang kontroversial.

d) Makalah kerja yaitu makalah yang dibuat dari hasil penelitian dan memungkinkan penulis untuk berargumentasi dari suatu permasalahan yang dibahas, serta didapatkan dari proses penelitian tersebut.


4.   Unsur-Unsur Makalah

Dalam pembuatan sebuah makalah yang baik, haruslah terdapat unsur yang meliputi: 

a)  Data yang digunakan mempunyai validitas yang tinggi dan analisis serta interpretasi haruslah objektif.

b)  Makalah harus mampu menunjukkan kejujuran penulis. 

c) Penulis makalah juga harus menyebutkan dengan jelas sumber data dan pendapat yang digunakan dalam makalahnya.

 

5.   Fungsi Makalah 

Makalah  merupakan  hasil  dari  penelitian  atau  pengamatan  seseorang.  Penelitian  ini  akan bermanfaat apabila dituangkan ke dalam bentuk makalah. Adapun tujuan dari makalah adalah:

a)  Makalah dibuat untuk melatih penulis agar mampu menyusun karya ilmiah secara benar dan cermat, sehingga memperluas wawasan dan pengetahuan bagi penulisnya.

b)  Sebagai sarana menyebarkan kebenaran-kebenaran ilmu tertentu. 

c)  Memberikan sumbangan pemikiran baik berupa konsep teoretis maupun konsep                 praktis.

d)  Memberikan manfaat, bagi perkembangan konsep keilmuan maupun pemecaha

       masalah.


STRUKTUR PENULISAN MAKALAH

 

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), makalah adalah karya tulisan pelajar atau mahasiswa sebagai laporan hasil pelaksanaan tugas sekolah atau perguruan tinggi.

 Makalah adalah karya tulis yang sifatnya ilmiah.

Makalah berbeda dengan skripsi atau jurnal ilmiah, karena bentuk makalah jauh lebih sederhana.

Menurut Badan Standarisasi Nasional (BSN), sebuah tulisan bisa disebut sebagai makalah jika merupakan pemikiran sendiri, belum dipublikasikan, mengandung unsur kekinian, dan sifatnya ilmiah.

Biasanya, makalah menelaah atau membahas suatu kajian literatur yang sudah ada atau berasal dari laporan kegiatan lapangan.

 "Salah satu tujuan penulisan makalah ialah untuk melatih penulis agar bisa menyusun tulisan ilmiah yang baik dan benar."

Makalah adalah suatu karya ilmiah yang membahas suatu persoalan dengan pemecahan masalah yang didasarkan hasil kajian literatur atau kajian lapangan.

Makalah merupakan karya ilmiah yang secara khusus dipersiapkan dalam berbagai diskusi ilmiah, seperti seminar, lokakarya, atau simposium.

Secara sederhana, struktur penulisan makalah terbagi menjadi pendahuluan, pembahasan, dan kesimpulan.

Nah, dari ketiga bagian tersebut dipecah lagi menjadi beberapa bentuk, yaitu: 

1.       Sampul Makalah

Sampul atau cover makalah harus berisikan judul makalah yang dibuat, nama penulis, logo instansi atau lembaga, serta tempat dan tahun terbitnya makalah. 

2.       Kata Pengantar

Kata pengantar merupakan pengantar agar pembaca mempunyai pandangan umum terhadap makalah yang dibuat. 

Kata pengantar juga berisikan tentang ucapan syukur atau sambutan karena telah menyelesaikan makalah.

 

3.       Daftar Isi

Daftar isi merupakan informasi halaman dari isi makalah yang sudah dibuat. 

Tujuan adanya daftar isi dalam suatu makalah ialah untuk memudahkan pembaca dalam menemukan informasi-informasi tertentu. 

4.       Pendahuluan

Bagian pendahuluan dalam makalah biasanya terdiri dari tiga sub-bab, yaitu latar belakang, rumusan masalah, dan tujuan.

Latar belakang ini harus ditulis dengan jelas dan mudah dimengerti serta berisikan data-data yang akurat.

 

5.       Pembahasan

Pembahasan merupakan bagian terpenting dalam makalah karena berisikan uraian pokok dari masalah yang dibahas.

Nah, bagian pembahasan ini harus sesuai dengan latar belakang, rumusan masalah, dan tujuan makalah.

 

6.       Penutup

Bagian penutup biasanya berisikan kesimpulan dan saran. 

Kesimpulan ini berisikan tentang ringkasan dari hasil pembahasan yang dibahas dalam makalah. 

Sementara saran adalah suatu bagian dalam makalah yang ditunjukkan untuk pembaca. 

Saran ini biasanya berisikan manfaat penelitian bagi pembaca berdasarkan hasil penelitian yang didapat agar bisa dilaksanakan atau diterapkan oleh pembaca. 

7.       Daftar Pustaka 

Daftar pustaka adalah sejumlah sumber yang digunakan dalam penulisan makalah, seperti buku, jurnal, majalah, surat kabar, atau laman internet. 

Sumber-sumber tersebut disusun secara alfabetis dengan memuat:

- Nama penulis.

- Tahun penerbitan.

- Judul buku, artikel, atau lainnya.

- Kota penerbit.

- Nama penerbit. 

Contoh penulisan daftar pustaka, yaitu: Kosasih, E. 2003. Kompetensi

ketatabahasaan dan Kesusastraan, Cermat Berbahasa Indonesia. Bandung: Yrama Widya.

 

"Makalah terdiri atas sampul, kata pengantar, daftar isi, pendahuluan, pembahasan, penutup, dan daftar pustaka."

Selasa, 28 Februari 2023

Makna Kata dan Hubungan Makna Kata

 

DEFINISI OPERASIONAL

 Makna Kata

1.       Dalam KBBI diartikan sebagai arti atau pengertian yang diberikan pada suatu bentuk kebahasaan.

2.       Menurut Tjiptadi bahwa makna kata ialah maksud yang tersimpul dari suatu kata (Tjiptadi 1984)


Hubungan Makna

Menurut Kosasih (2003) bahwa hubungan makna berarti maksud suatu kata atau isi suatu pikiran yang diartikan sebagai hubungan atau lambang bahasa, baik berupa ujaran, tulisan ataupun hal atau barang yang dimaksud.

 

PEMBAHASAN

 Jenis-jenis Makna Kata dapat diartikan sebagai arti yang terkandung dibalik suatu kata.

 Jenis makna kata terdiri dari beberapa bagian, yaitu:

 Makna Denotatif

Makna denotatif artinya makna suatu kata sesuai dengan konsep asalnya, tanpa mengalami perubahan atau penambahan makna.

Singkatnya bahwa, makna denotatif yakni makna kaya yang sebenarnya.

Makna Konotatif

Makna konotatif artinya makna suatu kata yang memiliki “nilai rasa”, baik sifatnya positif maupun negatif.

Contoh:

           Kata “Bijaksana” yang berarti arif dalam menyikapi persoalan (+)

Kata “Bijaksana” pada pengendara yang melanggar lalu lintas lalu meminta kebijaksanaan pada aparat yang bertugas (-)

Makna Leksikal

Makna leksikal artinya makna suatu kata yang sesuai dengan kamus.

Contoh:

            Kata “Bijaksana” dalam KBBI artinya:

1.     Selalu menggunakan akal budinya; arif; tajam pikiran.

2.     Pandai dan hati-hati (cermat, teliti, dan sebagainya) apabila menghadapi kesulitan dan sebagainya.

Makna Gramatikal

Makna gramatikal artinya makna suatu kata yang lahir atau diperoleh dari hasil peristiwa tata bahasa (gramatikal). Bisa juga dikatakan dengan makna yang lahir akibat proses gramatikal

Nah proses gramatikal ini terdiri dari :

Penghimbauan

yakni, proses pembentukan kata dengan manambahkan imbuhan pada kata dasar.

Contoh:

            Ibu -> keibuan (imbuhan ke-an)

 Pengulangan

Yakni, proses pengulangan kata dasar, baik sifatnya keseluruhan, sebgaian, maupun perubahan bunyi.

Contoh:

            Kawan->kawan-kawan ->teman-teman

 Pemajemukan

Yakni, penggabungan dua atau lebih kata dasar untuk menghasilkan kata atau makna baru.

Contoh:

            Naik ->naik darah, naik pitam, dll

 Makna Lugas

Yakni, makna yang sebenarnya dari sebuah kata

Contoh:

            Ibu ->Ibu kandung Ai (ibu disini berarti wanita yang melahirkan anak bernama Ai)

Makna Kias

Yakni, makna alternatif, makna yang tidak sebenarnya.

Contoh:

            Kutu Buku (orang yang gemar membaca), gulung tikar (bangkrut), dll

 Makna Referensial

Yakni, makna yang memiliki acuan berupa benda, peristiwa, proses, atau kenyataan.

Contoh:

            Sungai ->acuanya adalah tanah tempat mengalirnya air ke laut

 Makna Nonreferensial

Yakni, makna yang  tidak memiliki referen/acuan, melainkan makna penghubung, seperti; karena, tetapi, oleh, yang, dll

Contoh:

            Oleh ->bunga-bunga itu dipesan oleh ibu dari sahabatnya.

 Makna Umum dan Makna Khusus

Yakni, makna umum artinya makna yang memiliki cakupan yang luas, sedangkan makna khusus artinya makna yang cakupannya pasti dan khusus.

Contoh:

            Operasi ->khusus (medis=bedah)

                          ->umum (pelaksana rencana yang telah dikembangkan)

 

 

x